Senin, 08 Desember 2008

NATAL


Bulan Desember telah tiba, dan itu berarti semakin dekat dengan Hari Raya Natal, Hari yang sangat dinantikan oleh seluruh umat Kristiani di seluruh dunia. Apa dan mengapa orang-orang begitu menanti-nantikan Natal? Mari kita bahas satu per satu.

APA ITU NATAL?

Natal adalah sebuah perayaan mengenai kelahiran Yesus Kristus, yang lahir sebagai Mesias (Anak Allah) untuk menyelamatkan umat manusia. Istilah Natal sendiri berasal dari bahasa portugis yang berarti “kelahiran.” Perayaan Natal yang kita kenal selama ini jatuh pada tanggal 25 Desember, meskipun masih banyak pakar historis mempertanyakan kebenaran itu.

Perayaan Natal seringkali dikaitkan dengan Christmas Tree, tukar-menukar kado, lilin, dan tak terlewat maskot Natal yakni “Sinterklas.” Sebenarnya tradisi ini berasal dari barat, yang telah memulai Perayaan sejak tahun 336 dan menjadi perayaan agama terpenting di Eropa pada tahun 1100, hingga menyebar luas dan mempengaruhi hampir di seluruh belahan dunia. Hari Raya Natal dewasa ini tidak hanya dirayakan oleh umat Kristiani saja, namun juga kepercayaan lain yang menganggap Perayaan Natal adalah sebuah festival budaya.

SEJARAH NATAL

Kiash Natal berasal dari Injil Matius dan Injil Lukas dalam Perjanjian Baru. Dalam Injil Lukas dijelaskan bagaimana seorang Malaikat memunculkan diri kepada para gembala diluar kota Bethlehem dan mengabari mereka tentang Kelahiran Yesus. Demikian pula dalam Injil Matius yang menceritakan bahwa ada 3 orang bijak (disebut juga orang majus) yang datang dan memberi persembahan emas, perak dan mur.

Catatan pertama perayaan Natal adalah tahun 336 sesudah Masehi, pada kalender Romawi kuno yang jatuh pada tanggal 25 Desember. Sebagai bagian dari perayaan tersebut, masyarakat menyiapkan makanan khusus, menghiasi rumah mereka dengan daun-daunan hijau, menyanyi bersama dan tukar-menukar hadiah. Kebiasaan-kebiasaan itu lama-kelamaan menjadi bagian dari perayaan Natal. Pada akhir tahun 300-an Masehi agama Kristen menjadi agama resmi Kekaisaran Romawi.

Di tahun 1100 Natal telah menjadi perayaan keagamaan terpenting di Eropa, di banyak negara-negara di Eropa dengan Santo Nikolas sebagai lambang usaha untuk saling memberi. Hari Natal semakin tenar hingga masa Reformasi, suatu gerakan keagamaan di tahun 1500-an . Gerakan ini melahirkan agama Protestan. Pada masa Reformasi, banyak orang Kristen yang mulai menyebut Hari Natal sebagai hari raya kafir karena mengikutsertakan kebiasaan tanpa dasar keagamaan yang sah. Pada tahun 1600-an, karena adanya perasaan tidak enak itu, Natal dilarang di Inggris dan banyak koloni Inggris di Amerika. Namun, masyarakat tetap meneruskan kebiasaan tukar-menukar kado dan tak lama kemudian kembali kepada kebiasaan semula.

Pada tahun 1800-an, ada dua kebiasaan baru yang dilakukan pada hari Natal, yaitu menghias pohon Natal dan mengirimkan kartu kepada sanak saudara dan teman-teman. Di Amerika Serikat, Santa Claus (Sinterklas) menggantikan Santo Nikolas sebagai lambang usaha untuk saling memberi. Sejak tahun 1900-an, perayaan Natal menjadi semakin penting untuk berbagai bisnis.

TRADISI DAN PERAYAAN NATAL DI SEJUMLAH NEGARA DAN DAERAH

Bagi sebagian besar umat Kristen, perayaan Natal mulai dipersiapkan sejak minggu yang paling dekar dari tanggal 30 November. Hari minggu tersebut disebut hari pertama masa advent, yaitu masa 4 minggu saat umat Kristiani mempersiapkan perayaan Natal.

Kata adven berarti datang, yang mengacu pada kedatangan Yesus pada hari Natal. Untuk merayakan masa Adven, empat buah lilin, masing-masing melambangkan hari Minggu dalam masa Adven, diletakkan dalam suatu lingkaran daun-daunan. Pada hari Minggu pertama, keluarga menyalakan satu lilin dan bersatu dalam doa. Mereka mengulangi kegiatan ini setiap hari Minggu dalam masa Adven, dengan menambahkan satu lilin lagi setiap kalinya. Sebuah lilin merah besar yang melambangkan Yesus, ditambahkan pada lingkaran daun-daunan itu pada Hari Natal.

TUKAR KADO
Kebiasaan untuk tukar menukar kado pada sanak-saudara dan teman-teman pada hari khusus di musim dingin kemungkinan bermula di Romawi Kuno dan Eropa Utara. Di daerah-daerah tersebut, orang-orang memberikan hadiah pada satu sama lain sebagai bagian dari perayaan akhir tahun. Pada tahun 1100, di banyak negara-negara Eropa, Santo Nikolas menjadi lambang usaha saling memberi. Menurut legenda, Santo Nikolas membawakan hadiah-hadiah untuk anak-anak pada malam sebelum perayaannya, tanggal 6 Desember. Tokoh-tokoh yang bukan keagamaan menggantikan Santo Nikolas di berbagai negara tak lama setelah reformasi, dan tanggal 25 Desember menjadi hari untuk tukar-menukar kado. Kini di Amerika Serikat, Santa Claus membawakan hadiah untuk anak-anak.

MALAM NATAL
Malam Natal biasa dilakukan umat Kristiani dengan berkumpul bersama keluarga ataupun di Gereja dengan menggunakan waktu teduh dan menyalakan lilin-lilin kecil yang melambangkan kesunyian disaat Yesus Lahir. Di sejumlah tempat, momen ini disebut “Malam Kudus.”
Adapula mitos yang berkembang di negara barat yang menceritakan karakter Santa Claus. Menurut kisahnya, pada malam Natal, Santa Claus menaiki kereta salju penuh hadiah, ditarik oleh delapan ekor rusa kutub. Santa Claus lalu terbang menembus awan untuk mengantarkan hadiah-hadiah itu kepada anak-anak di seluruh dunia.
Dulu, anak-anak menggantungkan stoking atau kaus kaki besar di atas perapian. Santa turun dari cerobong asap dan meninggalkan permen dan hadiah-hadiah dalam kaus kaki itu untuk anak-anak. Kini, tradisi itu tetap diteruskan, namun kaus kakinya digantikan oleh tas kain merah berbentuk kaus kaki. Natal juga secara tradisi merupakan saat untuk berhenti bertengkar.

NATAL MENURUT TRADISI AMERIKA
Tukar menukar kado, mengirim kartu ucapan
Aktivitas ini menjadi populer sejak tahun 1800-an. Lagu-lagu Natal, yang disebut carol, dinyanyikan dan diperdengarkan selama masa liburan. Menjadi populer sejak tahun 1800-an. Menghias rumah. Kebanyakan orang Amerika menghias pohon Natal, yaitu pohon cemara atau pohon buatan, di rumah-rumah mereka. Lampu-lampu dan lingkaran daun-daunan dari pohon empat musim, mistletoe dan ucapan Selamat Natal diletakkan di dalam dan di luar banyak rumah. Menjadi populer sejak tahun 1800-an.

Makan Malam Natal
Seringkali dengan kalkun. Selain itu, banyak yang mengadakan pesta perjamuan persis sebelum dan sesudah Natal.

Santa Claus
Santa Claus berasal dari kisah lama tentang seorang Santo Kristiani bernama Nikolas dan dari dewa Norwegia yang bernama Odin. Para imigran membawa Bapa Natal atau Santo Nikolas ke Amerika Serikat. Namanya lambat laun berubah menjadi Santa Claus, dari nama Belanda untuk Bapa Natal abad ke-empat, Sinter Claas. Sekalipun asalnya dari mitologi Norwegia sebelum ajaran Kristen, Santa Claus baru menjadi tokoh yang kita kenal sekarang di Amerika Serikat. Orang Amerika memberikannya janggut berwarna putih, mendandaninya dengan baju merah dan menjadikannya seorang tua yang riang dengan pipi yang merah dan sinar di matanya. Santa Claus adalah tokoh mitos yang dikatakan tinggal di Kutub Utara, di mana beliau membuat mainan sepanjang tahun.

Amal
Natal juga merupakan saat di mana orang Amerika menunjukkan kemurahan hati kepada orang-orang yang kurang beruntung. Uang dikirimkan ke rumah sakit dan panti asuhan atau dibuat dana khusus untuk membantu fakir miskin. Natal secara tradisi merupakan saat untuk menghentikan segala macam pertempuran dan pertikaian.

Nahh, sekarang udah tahu kan kalo Natal itu punya sejarah yang panjang dan punya keragaman budaya dalam merayakan Hari Kelahiran Tuhan Yesus.

Okce de,,met merayakan Natal sesuai dengan budaya yang kamu punya.
Merry Christmas.

Sumber:
http://www.wikipedia.org
bernard (51407122)

6 komentar:

WC on the spot mengatakan...

ngomong-ngomong tentang natal, aku jadi pingin cepet hari natal.
mungkin gk cuma aku aja, tapi semua orang pasti menantikan hal tersebut.

di sini, di blog ini kan dijelaskan tentang natal. kenapa hanya menjelaskan kebiasaan orang Amerika disaat natal aja? kenapa tidak mencoba untuk menjelaskan kebiasaan warga Indonesia disaat natal?

met natal....

shin-ann mengatakan...

NATAAAAAAAAAAAL!!!!!!!
Wah jadi pengen cepetan natal nih!
emang sih bengsa kita nih masih terus mempertahanin tradisi natal. tapi makna natal itu sendiri aku rasa masyarakat sekarang ini kurang meresapinya deh.
masyarakat hanya menikmati moment natalnya saja tanpa memperdulikan arti dari natal itu sendiri.
oh poor to the Lord.
kasihan Tuhan Yesus yang udah hadir di dunia ini tapi ga diperhatiin oleh umatNya.

jealous mengatakan...

selamat natal odie n bernard....
setuju dech untuk apa yang kamu tulis...buat aku secara pribadi natal lebih kepada memberi n saling peduli,,,natal harusnta dilakukan setiap hari, ga hanya bulan desember aja...
ketika km bisa jadi berkat n share sesuatu sama orang lain sekalipun bukan berbentuk barang, itu berarti km udah melakukan makna natal yang sesungguhnya.

jealous mengatakan...

menurut kita design blogmu udah bagus koq...cuma kan pasti ada lagi yang lebih baik....
semangat ya untuk kalian berdua...
slamanya kita tetep temannnn...

persahabatan bagai kepompong,mengubah ular menjadi kupu-kupu (serem amat,,tapi fantastis...=D)

shin-ann mengatakan...

ehmmmm,,,,,mengharapkan kado natal niy...

yurica mengatakan...

we wish you a merry christmas...
wah tinggal hitungan hari sudah natal ya teman..ga kerasa, cepet bgt...
bagus kok, aku jadi tau sejarah natal itu sendiri....
kita semua perlu merenungkan hal ini..biarlah natal bukan cuma sekedar perayaan, celebrate, dan senang2 tetapi kita semua tau apa makna dari natal sebenarnya
Gbu....
Semangat..........